Saya ingat sebuah perkataan Tuhan, Allah saya yang luar biasa cerdasnya bahwa "Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sesama". Bermanfaat untuk sesama manusia, lingkup paling kecil tentu keluarga, lebih besar lagi masyarakat sekitar, lebih besar lagi negaramu, lebih besar lagi tentu duniamu, bumi kecil ini. Entahlah, cuma saat ini saya cukup muak dengan sikap saya sendiri, yang tanpa saya sadari saat ini mulai "score oriented". Saya mulai jadi budak nilai sekarang. Padahal dulu, saya menilai ilmu sebagai sarana untuk menjadi seseorang yang lebih bermanfaat untuk sesama. Padahal dulu, saya menilai kampus sebagai sungai pelepas kedahagaan akan berbagai pertanyaan. Entah memang sebenarnya studi yang saya ambil ini belum sejalan dengan pola pikir saya. Entah otak saya telah usang dan berkarat. Atau memang saya, sudah menjadi terlampau picik untuk memperkaya diri sendiri dan semakin tergiur oleh tarian-tarian indeks prestasi yang memang telah...