Aku punya teman, aahhhhh.. Hobinya jalan-jalan, aaaaah.. aaaahhh.. aaaaahhh..
Ia gitu, beberapa dari kita mungkin punya teman yang hobi traveling sendirian. Kalau aku sih entah kenapa bisa adore banget dengan orang-orang yang bisa ngelakuin itu. Bayangin aja, pesen tiket, urus visa, urus ini urus itu, cari info, bikin itinerary sendiri bukan perkara yang mudah. Modal yang diperlukan sangat besar, bukan cuma materi dan waktu, tapi ada yang lebih penting dari itu namanya mental berani.
Mental berani itu, gak semua orang punya. Banyak dari kita, mayoritas malah, memaknai hidup ini cuma untuk sekadar mencari tempat yang aman tanpa membuka peluang untuk menikmati pengalaman yang lebih menyenangkan dari sekadar hidup, bertahan mencari kenyamanan lalu mati. Menghabiskan banyak waktu untuk sekadar memikirkan ketakutan absurd yang sebenarnya pun tidak perlu dipikirkan. Nah, orang-orang berjiwa petualang biasanya memiliki kadar ketakutan absurd yang cukup rendah. Entah aku termasuk golongan orang-orang itu atau tidak. Walau rasanya aku tidak takut untuk tinggal di rumah Baturaja sendirian, traveling sendirian, makan di tempat umum sendirian (ya Tuhan, kasian amat mblo), atau nyacah dan ngelisting di daerah yang baru dikenal sendirian. Namun, masih banyak hal-hal absurd yang kadang kala aku takuti. Contoh kecilnya adalah guncangan di dalam pesawat atau yang paling absurd ya tidak lain tidak bukan adalah KECOA.
Nah, kalau boleh punya mimpi kalau dikasih kesempatan Tuhan untuk traveling sendirian ke suatu negara, aku ingin ke Italy dan Prancis (itu mah dua negara yaa). Alasannya sederhana, makanannya enak-enak. Jadi, kalau kesana bisa sekalian short culinary courses gitu kan oke banget, ya yang namanya suka banget sama makanan. Tapi ya entah kapan, entah gimana caranya. Ah, pasti bisa dimudahkan. Aamiin.
Kemarin terkesima sekali kan dengan seorang teman yang terkenal dengan keberaniannya traveling sendirian. Memang sih, pas masih ngampus kemarin kita pernah sharing kalau sedang mumet hobinya jalan-jalan sendirian. Kalau aku sih masih mending ya ngebolangnya naik angkot, walau cuma ke perpustakaan nasional buat baca trus keliling sendirian nemuin jalan baru. Lah, temen aku itu benaran jalan kaki, iya jalan kaki, keliling-keliling buat ngilangin rasa penatnya. Jalan-jalannya di Jakarta loh, ngerti kan kalau Jakarta bukan kota aman dan nyaman buat pejalan kaki. Nah, itulah hebatnya dia. Applausse. Jadi, tulisan ini didedikasikan untuk keberanian dia. Kemarin dia sempat cerita di blog kemana dia jalan-jalan. Baik jalan-jalan sendirian atau sama partner Buat yang mau kenal lebih dekat dengan kawanku satu ini, bolehlah diintip di mari.. Yang menarik pas diceritain tentang makanan-makanan Thailand yang endess. Nah, kebetulan aku punya resep ini kali aja dia kangen ama Thailand dan kepengen bikin. Doain juga yang punya blog bisa punya kesempatan ke Thailand, gak cuma rencana-rencana doang dan ke restorannya doang.
![]() |
green papaya salad yang cabenya kebanyakan |
Pas pertama kali ke restoran Thailand, dari semua makanan yang ada entah kenapa makanan yang itu paling nampol. Mungkin karena kemarin disajikan dengan udang dan kebetulan sekeluarga suka banget sama udang jadinya makanan ini langsung dieksekusi dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. Suatu hari di kosan Kemayoran, pas lagi bokek, tiba-tiba pengen makan makanan beginian. Sudahlah, akhirnya cari-cari resepnya trus diingat-ingat lagi rasannya, dikira-kira sampai akhirnya ketemu bahan-bahan yang harmonis dengan resepnya dan nyaman di lidah.
![]() |
resep yang begajulan, kayak orangnya |
Sebenarnya makanan ini bahan-bahannya mudah sekali, rasanya enak, asem-asem menyegarkan. Benar kata Sachan, rasanya mirip rujak yang dikasih bawang putih. Tapi, berhubung aku gak terlalu suka bawang putih yang dominan jadi aku kurangin ajalah takaran bawang putih di resep. Bahan-bahannya mudah sekali, bisa minta (setengah ngegondol) ke tetangga atau beli di pasar. Bahan yang kurang familiar mungkin cuma kecap ikan dan akar daun ketumbar. Lah, berhubung tinggal di kota kecil dan di pasar tradisional gak ada daun ketumbar, ya sudahlah bahan itu terpaksa di skip. Cuma menghilangkan rasa eksotisnya sedikit, rasanya tetap harmonis kok.
Oke, inilah bahan-bahannya:
- Pepaya muda, hasil gondol pohon tetangga. Cari pepaya yang gurat-gurat jingganya belum muncul. Kita memerlukan pepaya yang masih muda dan berwarna putih.
![]() |
hello world |
- Dua siung bawang putih, geprek, kemudian cincang dadu
Primadona masakan ini
- Kecap Ikan (4 sdm)
- Jeruk Nipis (4 sdm)
- Air Asam (4 sdm)
- Tomat kecil, sekitar 5-6 biji tergantung ukurannya. Kalau di daerah kami, tomat kecil ini dikenal dengan nama ranggam, atau cungcedire. Rasanya lebih manis dan harum ketimbang tomat kecil yang biasa ditemukan di Supermarket.
![]() |
cungcedire |
- Gula merah, sebenarnya dalam resep ini aku lagi males ke warung untuk beli gula merah (gula jawa). Ya udahlah pake yang ada di kulkas aja. Alhasil, gula aren pun dipakai. Enak, masih enak kok. Juga aku lebih menyarankan pakai gula jawa, karena rasa manis yang didapatkan akan lebih legit.
- Bahan Pelengkap yang terdiri dari udang kering, satu buah cabe merah yang dipotong halus, sayuran pemberi warna (dalam hal ini dipakai wortel), dan kacang tanah yang disangrai lalu dihaluskan.
- Udang kecil yang digoreng tanpa minyak (saute), tunggu sampai warnanya berubah kemerahan (ini karena aku doyan udang ya hehehee, gak dipake juga gak papa).
Cara Membuat:
Membuat makanan ini sungguh sederhana, anak SD mungkin sudah bisa. Langkah pertama, tentu kupas dan cuci bersih sayur mayur kita. Lalu diparut atau dipotong panjang, kecuali tomat kecil. Kalau saranku sih enakan diparut, soalnya lebih tipis dan enak dimakan.
![]() |
wortel parut |
![]() |
pepaya muda parut |
Untuk bahan sausnya, ketiga bahan primadona tadi dicampur, takarannya 1:1:1 atau sampai rasa yang sesuai dengan lidahmu. Jangan lupa dicampurkan bawang putih cincang, sedikit cabe merah, dan ebi udang yang sudah dirajang. Terakhir untuk menyempurnakan rasa tambahakan sedikit gula merah. Tadaaaaa...
![]() |
yum..yummm |
Setelah bahan sausnya jadi, campurkan dengan sayuran yang telah dibuat tadi. Aduk-aduk sampai sayurannya sedikit layu. Kemudian tata di dalam piring saji. Sajikan bersama tomat kecil, udang dan kacang tanah sangrai. Jadilah salad sehat nan segar ini. Kalau hari lagi kelewat panas, salad ini sangat dianjurkan untuk dieksekusi.
![]() |
tadaaaaaa |
![]() |
tell me you love me |
Mantaapp..
BalasHapusDiposting akhirnyo resep papaya salad nyo..
hmm..Yummy..
Maen masak2an terus caknyo mi..Hazeekk..
hahaha.. io sar, masih kalah lah samo experience kau..
BalasHapusditunggu blog traveling yang selanjutnya sar.. :D