Langsung ke konten utama

Resep-Resepan Edisi Kare Jepang

Well, tekewel-kewel.. Udah lama sekali gak update blog.. Apa yaaa, karna saya orangnya biasa aja, paling juga update konten-konten biasa juga. Nah, kebetulan kemarin baru masak kare jepang, dan menurut orang-orang (1. orang kosan atas : si Azi, Norma, Wawat, Isil dll lumayun enak; 2. emak gue yang masakannya ajiib; 3. gue ndiriiii) lumayan enak.. hihihihi.. au' nyenengin hati doang kali yaaaa...

Nah, pertanyaannya apa beda kare jepang ama kare india. Banyaaaak, karena saya dari palembang ada tuh makanan di sana yang namanya martabak HA* (yang asli palembang pasti ngarti). Kuah martabak ini tuh kuah kare, rasanya spicy trus santennya kentel. Nah, kalo kare jepang ini rasanya khas banget, dan gak pakai santan. Trus, kalo menurut aku malah teksturnya mirip ANAM (makanan khas palembang juga, sejenis semur). Tapi overall, makanan ini praktis banget, cepet, dan rasanyaa enaaaak..

Nah.. ini bahan yang harus diperluin:

1. Daging
Sebenarnya daging apa aja boleh, tapi karena aku suka makan daging merah yang terbujuk nasihat dari buku panduan diet kalau golongan darah O mending makan daging sapi, domba, dll jadi aku pake daging sapi. Mau pake daging ayam, udang juga boleh kok. Btw buat tips aja, belanja daging tuh enakan di pasar tradisional soalnya beda loh dengan rasa daging di swalayan, baik dari segi rasa maupun harga. Sekalian memberdayakan pedagang kecil yaaa :). Jangan lupa dagingnya dipotong-potong sesuai ukuran mulut, kecuali kalo lu buto ijo sekali mamam sapi ketelen langsung.

2. Bumbu kari
Nah ini part paling penting untuk masakan ini. Bumbu kare jepang, insya Allah halal karena no meat contained dan di ingredients juga no pork essensialya. Hati-hati milih bumbu kare, liat belakangnya soalnya yang contain pork banyak banget. Trus karena ini masih import jadi rada mahal, walau cukup sie untuk masak 4 kali. Buat anak kosan gak dianjurkan, tapi nyoba sesekali boleh laaah yaaa..
Belinya harus di supermarket gede, di swalayan suka gak ada apalagi warung sebelah.. 
3. Seledri
Beli di pasar jauh lebih seger,  pake sama akar-akarnya yaaa..
 3. Kentang
Cari yang gede aja, beli 2 biji atau sebiji dapetlaah seribu dua ribu. Belinya di pasar tradisional aja, gak kalah kok mutunya, bisa ngeteng juga.. hehehee
5. Wortel
Cari yang seger, dan kadar airnya masih banyak. Soalnya yang dipakai itu air wortelnya, dari pengalaman pake air wortel akan buat kare jadi lebih wangi dan manis ketimbang wortelnya dipotong-potong.
6. Daun Salam
ini juga penting buat nambah aroma sedapnya.. beli dikit aja 500 perak doang cukup..
 7. Onion garlic dan garem gula
dua pasang bumbu-bumbuan ini emg luaar biasa efeknya bagi masakan kita.. mantep nyus-nyus kalo kita pake, motong, dan masaknya dg timing yang tepat.

8. Nasi
Nasi putih pulen anget enak banget buat disajiin dengan karenya.. Manteb banget daaah kalo dimakan pas udara dingin.. hiihihiii

9. Lain-lain
Kalo liat resep asli jepangnya ada yang pake apel, liat di komik Miiko juga dia masak kare pake apel. Cuma aku belum berani pake, takut eksperimen gagal, kan sayang. Ada juga yang pake terung, pake rebung dll. Itu mah relatif yaa.. Tapi sayur yang aku pakai cuma wortel dan kentang ajaa, standar..


Nah cara masaknya adalah sebagai berikut:
Pertama kupas-kupas yang butuh dikupas, bawang putih, bawang bombay, wortel kentang. Lalu cuci bersih semua bahan terutama seledri soalnya biasanya kucel dan masih banyak lumpurnya.

Trus potong satu bawang bombai potong 2, setengah dipotong dadu, setengah dipotong panjang (buat tekstur aja). Potong kentang dengan potongan besar, sesuai selera (boleh dadu, boleh ikutin tekstur kentangnya). Keprek garlic, cincang halus. Potong seledri kecil-kecil, lalu ambil akarnya yang telah dicuci bersih kepreeek (akar seledri harum banget loh). Wortelnya dibagi dua yang sebagian dipotong-potong, yang sebagian nanti buat diparut. Trus jangan lupa bumbu karenya dikeluarin trus disisir (potong tipis-tipis) soalnya bentuknya kan blok, kalo udah dipotong lebih gampang nyatu ama kuahnya.

Siapkan wajan, tuang 2 sendok makan minyak (minyak zaitun lebih baik buat kesehatan). Trus cemplungin garlic, bawang bombai yang potongan dadu. Aduk, tunggu sampe harum baru masukin dagingnya dan bawang bombai yang potongannya panjang .. tunggu sampai dagingnya berubah warna, masukkin air kira-kira 300cc. Cemplungin wortel dan kentang potong. nah, baru masukin bumbu karenya. Masukin garam dan gula, jangan lupa daun salam dan seledrinya biar harum. Terakhir masukin wortel yang kita parut halus sampai jadi kaya bubur. Kecilkan api, tunggu sampai kentang, wortel dan dagingnya matang serta airnya susut.

Beginilaah jadinya saudara-saudaraaa....

Hmmmm.. enak banget buat dimakan pas dingin-dingin..
hihiiihihihi
:D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat Ayah dan Dunia yang Hilang

a ku mengingat ayah, kulit duku, kayumanis, kacamata tanpa bingkai, es kacang hijau kopi hitam, gebrakan gaplek, tawa terbahak setiap malam, dan kalkulasi aneh di belakang catatan. aku mengingat ayah, aku memikirkan: dunia yang hilang. hukum Engel, buku toefl terbitan pertama,  musik country,  mobil merah,  serta langit sore ilalang menari, sungai kecil membelah jembatan. tanpa tahu mesti lewat mana, aku akan senantiasa mengiringi keniscayaan taklimat ayah, syahdan, semua napas cerita yang memejamkan mata tentang mimpi, tentang batu bernyanyi pada suatu negeri. aku ingin bernyanyi seperti batu,  suatu hari nanti pada sebuah negeri tentang kesia-siaan laku manusia,  nostalgia atas hal-hal sentimentil, tentang airmata dan penderitaan kehidupan tetapi bukankah kita tidak mesti menderita untuk bisa bernyanyi?

Slow Conscious Living

I planted passion fruit tree in my backyard and catched another sunset. Harvested some chives, and finely chopped to make some choi pan today. Walked barefoot on grass. Trimmed my red rose. Read a lot of book, i mean aloooot. Try a new recipe. Breastfeeding regulary. Watch Miesha plays with Kiano (her boyfriend, she told me) almost every evening. Make two cups of tea, and talk about herself and himself. Sleepless. Found a new night skincare routine. Connecting with Makka's eyes. Searching for the best coffee every weekend. Enjoy my maternity leave simply because I didn't have to pretend to be friendly and talkactive officemate. I love my sanctuary, my solitude that only contains kids, books, sketchs, plants, coffee, and receiving funny videos from him. Finally it is time to my fvcking introvert personality dominate. Tonight, I am thinking about making Kombucha and Sourbread and Burn cheesecake and  also  how to sing Ikan dalam Kolam with a nice cengkok properly.  A lot th...

Salad Pepaya Muda (Dedicated to Shachan9370)

Aku punya teman, aahhhhh.. Hobinya jalan-jalan, aaaaah.. aaaahhh.. aaaaahhh.. Ia gitu, beberapa dari kita mungkin punya teman yang hobi traveling sendirian. Kalau aku sih entah kenapa bisa adore banget dengan orang-orang yang bisa ngelakuin itu. Bayangin aja, pesen tiket, urus visa, urus ini urus itu, cari info, bikin itinerary sendiri bukan perkara yang mudah. Modal yang diperlukan sangat besar, bukan cuma materi dan waktu, tapi ada yang lebih penting dari itu namanya mental berani.  Mental berani itu, gak semua orang punya. Banyak dari kita, mayoritas malah, memaknai hidup ini cuma untuk sekadar mencari tempat yang aman tanpa membuka peluang untuk menikmati pengalaman yang lebih menyenangkan dari sekadar hidup, bertahan mencari kenyamanan lalu mati. Menghabiskan banyak waktu untuk sekadar memikirkan ketakutan absurd yang sebenarnya pun tidak perlu dipikirkan. Nah, orang-orang berjiwa petualang biasanya memiliki kadar ketakutan absurd yang cukup rendah. Entah aku termas...